PENELITIAN SOSIAL
A. Pengertian Rancangan
Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana tertulis yang berisi gambaran
singkat tentang pokok-pokok perencanaan seluruh penelitian yang
tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas, dan utuh.
B. Manfaat Rancangan Penelitian Sosial
Manfaat rancangan penelitian sosial antara lain :
1. Rancangan penelitian
memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian.
2. Rancangan penelitian
menentikan batas-batas peneltian yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
3. Rancangan penelitian
memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan-kesuliatan
yang akan dihadapi saat penelitian.
C. Syarat-syarat Rancangan Penelitian
Syarat-syarat rancangan penelitian antara lain :
1. Sistematis, atinya
unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan
yang logis.
2. Konsisten, artinya
terdaapt kesesuaian diantara unsur-unsur tersebut.
3. Operasional, artinya
dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilaksanakan.
D. Isi Rancangan Penelitian
Isi rancangan penelitian atau proposal penelitian adalah :
1. Latar belakang
masalah.
Pada bagian ini diuraikan tentang dasar-dasar argumen yang melatarbelakangi
masalah yang sedang dibahas. Sehingga uraian yang btertuang pada bagian latar
belakang masalah berhubungan dengan alasan secara umum suatu masalah yang
sedang diangkat.
1. Rumusan masalah
penelitian.
Rumusan masalah merupakan himpunan langkah yang akan digunakan dalam
membahas suatu masalah. Biasanya uraian kalimat berupa kalimat tanya. Suatu
penelitian perlu ada rumusan masalah agar peneliti lebih mudah cakupan materi
dan langkah yang akan digunakan dalam memecahkan suatu masalah. Contoh rumusan
masalah : “Apakah kebiasaan merokok di kalangan siswa berpengaruh terhadap
tingkat kriminalitas siswa ?
1. Tujuan dan manfaat
penelitian.
Tujuan dan manfaat penelitian merupakan uraian tentang harapan penulis
tentang suatu masalah yang dibahas. Sedangkan manfaat penelitian berisi tentang
uraian nilai guna penelitian itu baik bagi peneliti maupun orang lain.
1. Tinjauan kepustakaan.
Tinjauan pustaka berisi tentang peneltian-penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas.
1. Hipotesis.
Yaitu uraian tentang kesimpulan sementara penulis tentang masalah yang
sedang diteliti.
1. Batasan konsep.
Yaitu langkah penulis untuk membatasi masalah atau konsep tentang masalah
yang sedang dibahas agar tidak menimbulkan penafsiran ganda tentang masalah
yang sedang dibahas.
1. Metodologi penelitian.
Berisi langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dan
mengolah menjadi sebuah laporan penelitian.
E. Langkah-langkah merancang penelitian
penelitian
1. Menentukan Topik Penelitian
Topik penelitian adalah pokok permasalahan dari suatu penelitian. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian adalah :
a.Topik harus terjangkau oleh peneliti.
b.Topik dipandang penting dan menarik untuk diteliti.
c.Topik harus memiliki kegunaan praktis dan teoritis.
d.Topik yang akan diteliti harus didukung data yang cukup.
e.Topik yang diteliti harus memungkinkan dengan dukungan dana yang ada.
2. Menentukan Judul Penelitian
Fungsi judul penelitian adalah menunjukkan kepada pembaca inti dari objek
penelitian, subjek penelitian, dan sifat penelitian yang digunakan. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menentukan judul penelitian antara lain :
a.Judul ditulis singkat, padat dan jelas.
b.Judul mencerminkan spesifikasi masalah penelitian yang diteliti.
c.Judul membuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian.
d.Judul menyebutkan secara jelas jenis hubungan antarvariabel.
e.Judul mengungkapkan objek yang diteliti.
3. Merumuskan Masalah Penelitian
Masalah penelitian adalah suatu pertanyaan yang mengungkapkan adanya
hubungan antar variabel yang ingin ditemukan jawabannya. Masalah muncul
manakala terjadi kesenjangan antara kenyataan dengan harapan.
Sumber masalah penelitian dapat diambil melalui :
a.Literatur.
b.Diskusi, seminar, simposium, dan lain-lain.
c.Pernyataan pemegang otoritas.
d.Pengamatan sepintas.
e.Pengalaman pribadi.
f.Perasaan intuitif.
Selain hal-hal tersebut, dalam membuat perumusan masalah perlu
memperhatikan hal-hal berikut :
a.Menggunakan kalimat pertanyaan.
b.Mengungkapkan variabel-variabel penelitian.
c.Mengungkapkan jenis hubungan antarvariabel yang ada.
d.Mengungkapkan objek penelitian.
e.Bentuk-bentuk masalah penelitian antara lain :
f.Permasalahan deskriptif.
g.Permasalahan komparatif.
h.Permasalahan asosiatif.
4.Menentukan Populasi
Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu
kesatuan yang akan diteliti.
5.Menentukan Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang dipilih untuk penelitian yang
karateristiknya dianggap mewakili seluruh populasi.Langkah-langkah dalam
pemilihan sampel, yaitu :
a.Menentukan karakteristik populasi.
b.Menentukan teknik pemilihan sampel.
c.Menentukan besar sampel.
d.Memilih sampel.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sampel
antara lain :
1) Homogenitas.
2) Banyak tidaknya variabel ekstra.
3) Perlu tidaknya melakukan analisis
subkelompok.
4) Tersedia tidaknya tes statistik.
a.Cara-Cara Pengambilan Sampel
Penelitian
Proses pengambilan sampel terdiri atas 2 jenis, yaitu probabilita dan
non-probabilita.
1.Sampel random atau sampel acak atau
sampel campur (random sample)
Pada langkah ini peneliti menganggap subyek penelitian diasumsikan
memiliki hak yang sama dalam memberikan data. Dengan demikian, peneliti memberi
hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) untuk dipilih menjadi sampel. Setiap
subjek yang terdaftar sebagai populasi diberi nomor urut sebanyak populasi yang
ada.
Jumlah sampel untuk tiap populasi biasanya didasarkan pada hal-hal berikut.
1. Kemampuan peneliti dilihat
dan segi waktu, tenaga, dan dana.
2. Sempit atau luasnya
wilayah pengamatan dan setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak
sedikitnya data.
3. Besar kecilnya risiko
yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang berisiko besar, hasilnya
akan lebih baik jika sampelnya lebih besar. Kebanyakan peneliti beranggapan
bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar presentase sampel dan populasi,
maka hasil penelitiannya akan semakin baik, misalnya, jika subjeknya berjumlah
seratus orang, lebih baik diambil semua dan jika lebih besar dapat diambil
sekitar 10% – 15% atau 20% – 25%.
Misalnya, penelitian yang akan dilakukan adalah “tingkat kedisiplinan siswa di SMA 5 Magelang berpengaruh
terhadap prestasi belajar”.
Langkah-langkah yang kita ambil adalah sebagai berikut.
1. Mendata berapa banyak
jumlah siswa yang ada di sekolah tersebut. Jika jumlahnya, misalnya, mencapai
500 orang siswa, kita boleh mengambil untuk sampel sekitar 10% – 15 % dan
jumlah siswa tadi.
2. Memberi nomor sesuai
dengan jumlah populasi, yaitu dan nomor satu sampai dengan yang terakhir
(menggunakan angka). Misalnya, karena siswa berjumlah 500 orang, penomoran
dilakukan dan nomor 1 sampai dengan 500.
3. Menentukan subjek yang
akan dijadikan sampel penelitian.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengambilan sampel random dapat
dilihat pada tabel berikut.
|
|
|
Undian/Acak/ Random
|
Langkah pertama
|
Hitong jumlah populasi yang terdapat d tempat penelitian (misal, di salah
satu sekolah jumlah siswanya ada 500 orang).
|
|
Langkah kedua
|
Ambil 10% dan jumiah populasi. inisalnya, 10/100 x 500 = 50 orang.
|
|
Langkah ketiga
|
Buat guntingan kertas undian sebanyak populasi kemudian beri nomor pada
gulungan kertas tersebut, yaitu nomor 1 sampai dengan 500.
|
|
Langkah keempat
|
Ambil secara acak nomor gulungan kertas tersebut sebanyak sampel yang
dipenlukan. Nomor yang terambil itulah yang kemudian dijadikan sebagai sampel
penelitian.
|
Ordinal
|
Langkah pertama
|
Beri nomor urut setiap gulungan kertas sesuai dengan jumlab populasi (500
orang).
|
|
Langkah kedua
|
Buat lima gulungan kertas, kemudian ben nomor (nomor 1 sampai 5). Setelah
itu, dan Jima gulungan tadi kita ambil satu nomor. Kertas gulungan kita buka.
Yang terambil itulah yang dijadikan sampel untuk mengawali pengambilan nomor.
|
|
Langkah ketiga
|
MisaInya yang kita ambil adalab nomor 2. Oleh karena sampel kita butuhkan
hanya 50 sedangkan populasi ada 500, maka besarnya sampel adalah
sepersepuluhnya.
|
|
Langkah keempat
|
Dan 500 nomor yang ada, maka kita mulai menganl subjek untuk sampel
adalah dad nomon 2, 7, 12, 17, 22,
dan seterusnya sampai berjumlah 50 subjek. Nomor-nomor yang terpilih
itulah yang akan dijadikan sampel penelitian.
|
2.Sampel berstrata (stratified sample)
Apabila peneliti berpendapat bahwa populasi terbagi atas tingkat-tingkat
atau strata, pengambilan sampel tidak boleh dilakukan secara random karena
setiap tingkatan harus terwakili.
Contoh, kita akan melakukan penelitian di salah satu SMA tertentu. Yang akan
diteliti adalah tentang tingkat kedisiplinan siswa. Untuk itu, setiap jenjang
tingkatan harus terwakili. Artinya, dan siswa kelas satu sampai kelas tiga
harus terdapat wakil yang akan dijadikan sampel penelitian. Sampel berstrata
digunakan apabila kita berpendapat bahwa ada perbedaan ciri atau karakteristik
antara strata-strata yang ada, sedangkan perbedaan tersebut mempengaruhi
variabel.
3.Sampel wilayah (area probability
sample)
Sampel wilayah adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakil
dan setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel wilayah dilakukan
apabila ada perbedaan ciri antara wilayah yang satu dan wilayah yang lain.
Contohnva, kita akan meneliti keberhasilan program Transmigrasi di seluruh
wilayah Indonesia. Oleh karena keadaan setiap populasi itu berbeda, kita harus
membuat sampel dan selurub populasi sehingga hasilnya mencerminkan keberhasilan
program transmigrasi di seluruh wilayah Indonesia.
4.Sampel proporsi (proportional sample
atau sampel imbangan)
Teknik pengambilan sampe proporsi atau sampel imbangan dilakukan untuk
menyempumakan penggunaan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Agar
pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil untuk setiap wilayah
dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya. Contoh, di provinsi A, jumlah
penduduk yang mengikuti KB 500 orang. Kita ambil inisalnya 3% dan 500 orang,
yaitu sebanyak 15 orang saja. Di Provinsi B, jumlah penduduk yang mengikuti KB
hanya ada 300 orang. Sampel yang diambil adalah 3% dan 300,. yaitu 9 orang.
Dengan cara seperti itu, akan terlihat keseimbangan dalam menentukan peserta KB
yang dijadikan sampel penelitian.
5.Sampel bertujuan (purposive sample)
Sampel ini dilakukan dengan cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada
strata, random, atau wllayah, tetapi pada tujuan tertentu. Penggunaan metode
ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan. inisalnya, karena keterbatasan
waktu, tenaga, ataupun dana, kita tidak bisa mengambil sampel yang besar.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut.
1. Pengambilan sampel
hams didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu yang
merupakan ciri-ciri pokok populasi.
2. Subjek yang diambil
sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung
ciri-ciri yang terdapat pada populasi.
3. Penentuan
karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuuan.
Contoh: peneliti akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh minat belajar
siswa SMA terhadap peningkatan prestasi di seluruh Indonesia”. Sampel penelitian
yang diambil dan kota-kota besar misalnya, Jakarta, Medan, dan Yogyakarta.
Sebagai imbangannya, dipilih beberapa sekolab yang ada di kota-kota kecil.
6.Sampel kuota (quota sample)
Dalam pengumpulan data, peneliti menghubungi subjek yang memenuhi persvaratan
ciri-ciri populasi tanpa menghiraukan dan mana asalnya. Biasanya, yang
dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memenuhi jumlah yang
ditentukan.
Teknik sampling ini tidak mendasarkan din pada strata atau daerah, tetapi
pada jumlah yang sudah ditentukan. Contohnya, kita ingin mengambil sampel 100
orang yang berubah. Setelah menentukan jumlah 100 orang, kita mencarinya di
mana saja sampai didapatkan jumlah 100 orang yang telah ditentukan.
7.Sampel kelompok (cluster sample)
Dalam menentukan jenis cluster atau kelompok, harus dipertimbangkan ciri
yang ada. Di masyarakat, dapat kita jumpai kelompok-kelompok yang bukan
merupakan kelas atau strata. Contohnya, untuk sekolah, ada sekolah negeri,
sekolah swasta, sekolah bersubsidi, dan seterusnya. Kelompok pegawai negeri,
TNI, padagang, nelayan, buruh, dan sebagainya. Untuk itu, perlu kecermatan
seorang peneliti.
1. Jelaskan isi rancangan penelitian.!
2. Buatlah 3 contoh judul penelitian yang bertemakan tentang masalah sosial
budaya !
3. Buatlah 3 contoh rumusan masalah !
4. Apa yang anda ketahui tentang populasi dan sampel ? jelaskan
F.Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian sosial pendekatan yang dilakukan oleh peneliti sangatlah
penting. Sebab pendekatan penelitian yang diambil akan dapat digunakan dalam
melakukan olah data yang telah dilakukan oleh peneliti.
Dalam penelitian sosial kita mengenal ada dua penedekatan :
1.Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang berusaha untuk mengungkapkan kenyataan sosial dengan
melihat saling ketergantungan antara variabel satu dengan variabel lainnya.
Termasuk dalam metode ini adalah metode peneltian survey dan metode eksperimen.
2.Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang berusaha menangkap kenyataan sosial sebagai
keseluruhan utuh, dan tuntas sebagai satu kesatuan kenyataan. Termasuk dalam
metode ini adalah metode grounded research, metode etnografis,
dan metode historis.
G.Jenis-Jenis Penelitian
Secara umum, penelitian dapat dibagi dalam enam kelompok besar, yakni
berdasarkan tujuan, metode atau pendekatan, taraf penjelasan, data yang
terkumpul, tujuan umum, dan tempat pelaksanaan.
1.Penjenisan penelitian menurut
tujuannya
Dilihat dari tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok
berikut.
a.Penelitian Dasar (basic research)
Penelitian dasar adalah ljenis penelitian yang mempunyai kegiatan utama
mengumpulkan informasi untuk menyusun konsep dan hubungan, serta penjalinan
teoritik untuk menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu topik
(permasalahan) tertentu yang nyata dalam kehidupan. Contohnya, Einstein dengan teori relativitasnya.
b.Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan adalah jenis penelitian yang berusaha mengumpulkan
informasi untuk membantu usaha memecahkan suatu persoalan di dalam kehidupan
sehari-hari. Penelitian terapan diarahkan pada penggunaan hasil penelitian
secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian terapan biasanya
terbatas pada problem yang menjadi obyek penelitian saja dan tidak diterapkan
pada masalah yang lebih luas.
Contohnya: Penelitian tentang hubungan atau relasi para siswa di suatu
sekolah. Penelitian ini menyajikan data yang bermanfaat guna penyusunan langkah
pembinaan siswa di suatu sekolah.
c.Penelitian evaluasi
Penelitian evaluasi termasuk jenis penelitian terapan. Penelitian ini
dilakukan untuk mengukur atau menilai pelaksanaan program. Jadi, seandainya
kita telah selesai melaksanakan suatu program yang telah kita susun, kita
mengadakan suatu pengkajian atas berhasil atau tidaknya pelaksanaan program
tersebut. Jika ada kekurangan dalam pelaksanaannya, untuk masa yang akan datang
kita bisa melakukan hal-hal yang lebih baik. Dengan demikian, kita tidak
mengulangi kesalahan yang sama.
2. Penjenisan penelitian menurut
metodenya
Ditinjau dari metode yang dipakai penelitian dibagi menjadi beberapa jenis,
antara lain sebagai berikut.
a. Penelitian
Historik
Penelitian historik berusaha mengkaji peristiwa yang telah terjadi pada
masa lampau. Penelitian ini berdasarkan pada gambaran tertulis maupun lisan dan
objek penelitian. Tujuannya adalah membuat rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif. inisalnya, penelitian tentang praktik-praktik
administrasi pada zaman Kerajaan Hindu- Buddha.
b. Penelitian Survei
Penelitian survei bertujuan memperoleb informasi yang sama atau sejellisnva
dan berbagai kelompok atau orang dengan angket atau wawancara secara pribadi.
Penelitian survei biasanya lebih sulit dibanding dengan penelitian eksperimen.
Secara umum, penelitian ini bertujuan inemecahkan masalahmasalah praktis dalam
kehidupan sehari-hari, inisalnya konflik antar-etnis. Metode penelitian survei
banyak digunakan oleh para peneliti sosial di Indonesia untuk mengkaji berbagai
fenomena sosial.
1. c. Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan jenis penelitian yang memanipulasi
(mengatur, merekayasa) atau mengontrol situasi alamiah menjadi situasi buatan
(artificial) sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya, pengkajian tentang
“pengaruh kartu skor pelanggaran terhadap tinggi rendahnya pelanggaran disiplin
siswa”. Caranya adalah dengan melakukan uji coba terhadap dua kelompok murid.
Kelompok pertama diberi peringatan tanpa menggunakan kartu skor. Kelompok kedua
diberi peringatan dengan kartu skor. Setelah tiga bulan diadakan rekapitulasi
pelanggaran. Jika terdapat perbedaan, misalnya kelompok kedua lebih bisa
terkendali,, dapat dikatakan bahwa tingginya tingkat pelanggaran disiplin
disebabkan tidak menggunakan kartu skor.
1. d. Penelitian Observasi
Penelitian observasi bertujuan memperoleh informasi secara langsung dan
tingkah laku orang yang diamati. Saat melakukan penelitian itu juga, si
peneliti dapat mencatat maupun merekam langsung data yang diperoleh.
3. Penjenisan penelitian menurut taraf
pemberian informasi
Jenis penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu deskriptif,eksplanasi, dan eksplorasi.
1. a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif memberikan penjelasan mengenai gambaran tentang
ciri-ciri suatu gejala yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan
suatu masalah dan keadaan sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif hanya
merupakan pengungkapan dan penyingkapan fakta. Dalam penelitian ini, peneliti
hanya melukiskan, memaparkan, dan melaporkan suatu keadaan, suatu objek, atau
suatu peristiwa tanpa menarik kesimpulan umum.
1. b. Penelitian eksplanasi
Penelitian eksplanasi adalah penelitian yang ingin mengungkap secara detail
masalah yang dibahas. Penelitian jenis ini tidak hanya menjawab pertanyaan“What?” atas suatu persoalan, tapi juga akan menggambarkan mengapa suatu
persoalan dapat muncul (why?). Penelitian jenis
ini akan menghasilkan sebuah kesimpulan baik itu berupa asosiatif atau kausalitas. Kesimpulan yang
asosiatif adalah penelitian yang menjelaskan hubungan
antara dua variabel atau lebih, tetapi tidak membuktikan variabel mana yang jadi penyebab dan mana
yang akibat. Sedangkan kausalitas adalah penelitian yang memberikan penjelasan secara konkret tentang variabel mana yang penyebab dan
mana yang akibat.
1. c. Penelitian eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang dapat menghasilkan penelitian
yang sangat dalam. Penelitian ini dapat menjawab pertanyaan kenapa (what),
mengapa (why) bahkan pertanyaan bagaimana (how) dan suatu fenomena sosiaL
Penelitian ini tidak hanya menggambarkan sebuah fenomena sosial, tapi juga
menjeaskan mengapa fenomena sosial terjadi dan juga bagaimana fenomena sosial
tersebut ada dan diterima masyarakat.
Contoh :
Tema : Penggunaan anting-anting
bagi laki-laki
Judul :
1. Penelitian ekplanasi
: Faktor-Faktor yang Melatarbelakangi laki-laki
Memakai anting-anting
1. Penelitian deskriptif
: Penggunaan anting-anting di kalangan remaja
1. Penelitian
eksplorasi : Proses atau Bagaimana Seorang laki-laki memakai
anting-anting
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa masing-masing jenis penelitian
akan memberi penekanan yang berbeda terhadap tema penelitian yang sama.
4.Penjenisan penelitian menurut
pendekatan dan data yang dikumpulkan
Berdasarkan pendekatan, penelitian dibagi menjadi penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif.
1. a. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan pada jumlah data yang dikumpulkan. Penelitian ini hanya melihat data
pada lapisan permukaan, seperti data tingkat pendidikan karyawan, jenis pekerjaan,
dan besarnya penghasilan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara statistik.
Penelitian jenis ini menggunakan teknik survei.
2. b. Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
menekankan pada kualitas data atau kedalaman data yang dapat diperoleh. Teknik
yang digunakan adalah wawancara. Data untuk jenis penelitian ini tidak
dianalisis dengan statistik.
5.Penjenisan penelitian menurut tempat
pelaksanaannya
Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian dapat dibedakan seperti
berikut.
1. a. Penelitian laboratorium.
Dilakukan daam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja
ilmiah. Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data, mengadakan analisis,
mengadakan tes, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data sehingga
kecenderungan gerak gejala sosial ke dalam suatu masyarakat tertentu dapat
diranialkari. Objek penelitian ini dapat berupa masalah yang bersifat teoretis
dan masalah yang beisifat praktis. Biasanya, penelitian laboratorium dilakukan
oleh sebuali tim dengan anggota dan berbagai disiplln ilmu.
1. b. Penelitian lapangan.
Dilakukan dalam kehidupan sebenarnya. Misalnya, penelitian tentang
kehidupan para pengemudi bajaj, harga pasaran, atau masalah religiusitas
remaja. Penelitian ini pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara
khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada masyarakat.
1. c. Penelitian perpustakaan (kepustakaan). Bertujuan mengumpulkan
data dan informasi dengan bantuan berbagai materi yang terdapat perpustakaan.
Misalnya, buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dan
dokumen. Pada hakikatnya, data yang diperoleh dengan jalan penelitian
perpustakaan tersebut dijadikan fondasi dan alat utama bagi praktik penelitian
di lapangan.
H.Teknik pengumpulan data
Aktivitas penelitian yang dilakukan pada awalnya adalah mengumpulkan data
sebanyak mungkin. Langkah-pengumpulan data memerlukan beberapa teknik :
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dan
lapangan penelitian, seperti data yang diperoleh dan kuesioner yang dibagikan
atau dan wawancara langsung dengan objek penelitian.
2. Data sekunder adaah data yang diperoleh tidak langsung
dan lapangan, inisalnya dan koran, dokumen, dan bacaan lainnya.
Dalam penelitian sosial, teknik pengumpulan data yang biasa digunakan
adalahkuesioner atau angket, wawancara,
observasi, dan dokumenter. Teknik yang digunakan tergantung pada rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis, dan sampel yang digunakan. Contohnya,
bila sampel yang digunakan dalam jumlah besar, teknik pengumpulan data yang
tepat digunakan adalah teknik kuesioner. Namun, dalam penelitian sosial,
biasanya para peneliti menggunakan lebih dan satu teknik pengumpulan data untuk
mengurangi kesalahan atau bias data dan teknik yang digunakan.
Teknik-teknik pengumpulan data tersebut memiliki alat atau instrumen
pengumpulan data masing-masing. Teknik kuesioner menggunakan instrumen
kuesioner atau angket. Teknik wawancara menggunakan instrumen pedoman
wawancara. Teknik observasi menggunakan pedoman observasi dan check list. Teknik dokumenter menggunakan instrumen
pedoman dokumentasi.
I.Teknik analisis data
Teknis analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dan
lapangan. Hasil analisis data ini merupakan jawaban atas pentanyaan masalah.
Teknik analisis data harus disesuaikan dengan jenis penelitian. Berdasarkan
hal tersebut, teknik analisis data dibagi atas dua macam teknik, yakni teknik
analisis data secara kuantitatif dan teknik analisis data secara kualitatif.
Teknik analisis data secara kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik dalam
mengolah data. Teknik analisis secara data kualitatif menggunakan analisis
kualitatif atau nonstatistik. Lebih jauh tentang teknik analisis ini dapat kita
pelajani pada bagian lain buku ini.
Apabila anda seorang peneliti ingin meneliti tentang kecenderungan
teman-teman anda untuk teribat pacaran bebas. Untuk itu, anda setiap hari ia
pergi ke tempat-tempat mangkal para siswa yang membolos untuk pacaran. Selain
itu anda juga mengamato bagimana teman-teman anda menampilkan perilaku pacaran.
Dalam rancangan penelitian, bagian kegiatan apakah yang dilakukan si
peneliti ketika berada di tempat mangkal tadi? Diskusikanah dengan kelompok
Anda. Lalu, tulis hasil diskusi Anda dalam uraian analitis!
Aktivitas
Tentukanlah sampel penelitian berdasarkan topik dan rumusan masalah yang
telah Anda buat! Gunakanlah teknik yang telah diberikan!
Uji Penguasaan Materi
1. Salah satu hal yang
harus diperhatikah ketika seseorang hendak menentukan topik penelitian adalah
2. Salah satu hal yang
harus diperhatikan ketika si peneliti merumuskan pertanyaan adalah
3. Mengadakan reduksi
atau penguragan terhadap objek yang diteliti, membuat generalisasi atas hasil
penêUtian dan menonjolkan sifat-sifat umum dan popiilasi adalah tujuan dan
kegiatan ….
4. Bahan keterangän
berupä himpunan fakta, angka, huruf grafik, tabel, lambang, objek, kondisi dan
situasi disebut sebagai …
5. Data yang tidak
diperoleh langsung di Iapangan penelitian. Ia di dapat dari bacaan, baik lewat
koran, majalah, atau melalui perpustakaan disebut
Jawaban:
1. sesuai minat si
peneliti
2. menggunakan bahasa
yang mudah dipahami
3. pengambilan sampel
4. data
5. data sekunder
Tugas mandiri
Sebelum Anda mengumpulkan data, perkiraan terlebih dahulu berbagai hal
tentang data yang ingin Anda dapatkan! Tentukan syarat data, kegunaan data,
serta jenis data! Kemudian, presentasikan rancangan yang telah Anda buat (mulai
dari topik sampal perkiraan data)! Pertimbangkanlah pertanyaan dan saran-saran
yang diberikan untuk perbaikan rancangan penelitian Anda!
Rangkuman
1. Penelitian merupakan
suatu upaya untuk mencari jawaban dan suatu masalah. Penelitian sosial adalah
suatu metode analitis situasi yang merumuskan berbagai masalah sosial dengan
maksud untuk menemukan aspek baru, memahami sebab musabab beserta interaksinya,
mengoreksi, mengadakan verifikasi, dan memperluas pengetahuan yang semuanya
sangat diperlukan bagi pengembangan teori dan tindakan praktis.
2. Persyaratan penting
dalam mengadakan penelitian adalah sistematis berencana dan mengikuti konsep
ilmiah
3. Secara gars besar,
langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut
- Pembuatan
rancangan penelitian.
- Peaksanaan
penelitian
- Pembuatan
laporan penelitian.
1. Dalam menetapkan topik
penelitian hal-hal yang harus diperhatikan adalah menarik minat, mampu
dilaksanakan, mengandung kegunaan praktis, menghindari duplikasi dengan judul
lain, ditulis dalam kalimat pernyataan, jelas, singkat, dan tepat, berisi
variabel-variabel, dan menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan penelitian.
2. Cara-cara atau teknik
pengambilan sampel adalah sebagai berikut.
- Sampel acak (random). Sampel acak digunakan dengan
membenikan kesempatan yang sama bagi setiap individu/unit dalam keseluruhan
populasi untuk dipilih.
- Sampel berstrata. Sampel berstrata digunakan
apabila populasi terbagi atas tingkatan. Dalam pengambilan sampel tiap
tingkatan harus terwakili.
- Sampel wilayah. Sampel wilayah digunakan apabila wilayah
penelitian luas. Sampel diterapkan pada wilayah yang dapat terwakili.
1. Data yang kita ambil
tentu bukan data sembarangan, tetapi data yang memiliki syarat-syarat berikut.
1. Data harus objektif.
Artinya, data sesuai apa adanya.
2. Data harus dapat
mewakili (representatif).
3. Data harus mempunyai
kesalahan baku yang kecil.
4. Data harus tepat
waktu.
Data harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan.
J.TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Data Penelitian
Data penelitian adalah fakta atau keterangan-keterangan yang ingin
diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti. Berdasarkan cara memperolehnya, data
dibedakan menjadi :
a.Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan
pertama dan diolah oleh organisasi atau perorangan.
b.Data sekunder, yaitu data yang
diperoleh suatu organisasi atau perorangan melalui pihak lain yang telah
mengumpulkan dan mengolahnya.
Apabila dilihat dari sifatnya, data dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
1) Data
kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berupa
deskripsi, ungkapan atau makna-makna tertentu yang harus diungkap peneliti.
2) Data
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka dan hasilnya dapat diolah dan dianalisis
dengan menggunakan teknik-teknik statistik.
2.Pengumpulan Data
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data antara lain :
a. Peneliti harus memahami tujuan penelitian.
b. Peneliti memusatkan hipotesis atau hal-hal yang perlu dipecahkan dalam
penelitian.
c. Peneliti harus memahami sampel yang menjadi sumber data.
d. Peneliti harus memahami pedoman kerja.
e. Peneliti harus memahami dan mendokumentasikan data.
Adapun teknik-teknik pengumpulan data dalam penelitian sosial adalah :
1) Teknik observasi, yaitu metode
pengumpulan data dengan mengamati langsung di lapangan.
2) Teknik
wawancara, yaitu teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel.
3) Angket
(kuesioner), yaitu suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab secara
tertulis oleh responden.
4) Tes, yaitu serentetan
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuanm intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok.
3. PENGOLAHAN DATA KUALITATIF
Pengolahan data kualitatif melewati tiga tahap pemrosesan, yaitu :
a. Reduksi data adalah suatu proses pemilihan data,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Dalam kegiatan reduksi dilakukan pemilihan-pemilihan tentang bagian mana yang
perlu dikode, dibuang dan diringkas. Kegiatan reduksi data dimaksudkan untuk :
penajaman, penggolongan, pengarahan, pembuangan data yang tidak perlu, dan
pengorganisasi data sebagai bahan penarikan kesimpulan.
b.Penyajian data sebagai sekumpulan
informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data berbentuk teks naratif,
matriks, grafik, jaringan dan bagan.
c. Menarik kesimpulan/verifikatif adalah suatu kegiatan dalam pembentukan konfigurasi yang utuh dan
menyeluruh.
Ada tiga hal yang perlu dikuasai dalam pengolahan data kualitatif adalah :
1.Kemampuan memerinci fokus masalah yang benar untuk menelaah secara
mendalam.
2.Kemampuan melacak, mencatat, dan mengorganisasikan data untuk
masing-masing fokus, kategori, atau pokok masalah.
3.Kemampuan melukiskan dan menuturkan apa yang dipahami dan diketahui
tentang masalah yang diteliti ke dalam uraian kalimat yang deskriptif dan
interpretatif.
4. PENGOLAHAN DATA KUANTITATIF
Data kuantitatif mempunya perbedaan dalam proses pengolahan data dibanding
data kualitatif. Ada tiga tahap dalam pengolahan data kuantitatif :
a. Editing, yaitu proses
memeriksa data yang sudah terkumpul meliputi kelengkapan isian, keterbacaan
tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang
digunakan dan lain-lain.
b.Coding, yaitu kegiatan
memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap instrumen penelitian.
c.Tabulating, yaitu memasukkan
data-data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel yang mudah dipahami.
Pengolahan data secara kuantitatif melalui dua teknik yaitu :
1) Distribusi Frekuensi/Sebarang Frekuensi
Data hasil penelitian disusun dan dihitung jumlahnya agar dapat dilukiskan
dalam tabel frekuensi. Apabila data yang diperoleh dalam jumlah yang banyak
maka data-data tersebut perlu dikelompokkan ke dalam beberapa interval kelas.
2) Ukuran Memusat/Tendensi Sentral
Ukuran memusat/tendensi sentral adalah bilangan yang mewakili keseluruhan
data. Pengukutan yang sering digunakan adalah mean, modus dan median.
a.Mean
Adalah bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan skor dibagi dengan
banyak subjek.
Mean =
Untuk data kelompok. Frekuensi interval (fx) diperoleh dari hasil pengalian
antara titik tengah dan frekuensi. Titik tengah dihasilkan dari penambahan
antara interval kelas atas dengan interval kelas bawah dibagi menjadi dua.
b.Modus
Adalah nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam suatu kelompok atau
skor paling banyak yang diperoleh subjek.
Rumus 1 :
Mo = L + x i
Batas bawah nyata interval kelas yang mengandung modus (L) didapat dari
nilai bawah kelas yang mengandung modus dikurangi 0,5.
Rumus 2 :
Mo = U – x i
Batas atas nyata interval kelas yang mengandung modus (U) didapat dari
nilai atas kelas yang mengandung modus ditambah 0,5
c.Median
Adalah titik tengah yang membagi seluruh bilangan (data) menjadi dua bagian
sama besar.
Data Tunggal :
Median =
k =
Data Kelompok :
Jika dilihat dari atas :
Md = Lmd + x i
Jika dilihat dari bawah :
Md = Umd – x i
K.FUNGSI LAPORAN PENELITIAN
1.Pengertian Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
proses kegiatan penelitian. Laporan dapat berupa makalah, skripsi, tesis,
disertasi, jurnal, dan lain-lain.
2.Manfaat Laporan Penelitian
Manfaat laporan penelitian dapat dirasakan oleh semua pihak, seperti :
a.Bagi Peneliti, laporan penelitian merupakan bukti bahwa peneliti telah
menemukan sesuatu, sebagai sarana untuk menunjukkan hak temuannya agar dikenal
oleh banyak pihak, dan membuat hasil temuan menjadi lebih bermakna.
b.Bagi Ilmuwan, laporan penelitian sebagai sarana untuk menambah khazanah
ilmu pengetahuan.
c.Bagi Pemerintah, birokrat, dan pengambil keputusan, laporan penelitian
bermanfaat untuk penentuan kebijaksanaan sehingga daya dukung kebijaksanaan
tersebut kuat.
d.Bagi masyarakat luas, laporan penelitian menjadikan kehidupan manusia
menjadi lebih sempurna dan semakin mudah.
3.Isi Laporan Penelitian
Garis besar isi laporan dapat digambarkan sebagai berikut :
a.Bagian Pembukaan
b.Judul penelitian
c.Kata Pengantar
d.Daftar isi
e.Daftar Tabel
f.Daftar gambar/ilustrasi/diagram
g.Bagian Isi
Bab
I
Pendahuluan
Bab
II
Tinjauan Pustaka
Bab
III
Metodologi penelitian
Bab
IV
Hasil penelitian
Bab
V
Pembahasan hasil penelitian
BAb
VI
Kesimpulan dan saran
h.Bagian Penutup
1.Daftar penutup
2.Lampiran-lampiran
3.Indeks
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian adalah :
1) Harus mengetahui kepada siapa laporan
tersebut ditujukan.
2) Harus menyadari bahwa pembaca laporan
tidak mengikuti proses penelitian.
3) Harus menyadari bahwa tingkat pengetahuan pembaca tidaklah sama